Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Bonrodjo Record; Record Label Lintas Genre, Mendobrak Batas, Membakar Sekat di Ranah Musik Sidestream

Gambar
  Sebuah catatan perjalanan Bonrodjo Record Oleh Febriana.   Rabu, 22 Maret 2023. Bertempat di Bonrodjo Store di jalan Bakung I, Purwonegaran, Sriwedari, Solo, Indonesia, sebuah pertemuan Feedbackzine dengan Bonrodjo Records (Bung Mamik & Kak Gusur) digagas. Berikut rangkumannya.   Sejarah Bonrodjo Record adalah wadah yang menaungi band-band punk & Oi! di Solo (pada awalnya) yang ingin merilis karyanya. Ide awal pembuatan record ini muncul pada tahun 2000an, di daerah Badran, Solo, Jawa Tengah, di kediaman Bang Gembur. Kala itu, perbincangan tiga orang yang tergabung dalam band the Barbeshop & Anti Regime ; Gusur, Mamik & Gembur, meresahkan tentang bagaimana dengan modal minim mampu merilis album, dengan sebuah record label yang berangkat dari skena Sriwedari. Karena, materi lagu kedua band ini telah sedikit demi sedikit direkam dan diproduksi sejak sekitar tahun 1998.   Dengan konsep yang dibangun Bonrodjo Records; sebuah record nirlaba, dari skena un

Party Program; sebuah Studio Gig Musik Hardcore

Gambar
Sebuah narasi event musik oleh Febriana.   Sabtu, 18 Maret 2023 . Hawa panas memenuhi ruang meski di dalamnya hanya tertinggal sekitar lima orang yang sedang mempersiapkan penampil selanjutnya. Hawa jiwa yang tercipta dari sebuah performa band masih tertinggal meski raga-raga yang menikmati musik dengan violent dance telah keluar dari ruangan.. Sebuah studio gig diadakan oleh Solo Rumble Crew berjudul Party Program Vol.21. Bertempat di sebuah studio di kawasan Sukoharjo , bernama MD studio, gig dimulai sekitar pukul 20.30.  Dengan penampilan Sprayer , sebuah band hardcore dari Sukoharjo, acara resmi dimulai. Kemudian susul-menyusul band-band selanjutnya adalah Libres , kemudian Bees ; sebuah band pengusung hardcore punk dari Sragen. Setelahnya ada Plague Heavy yang beranggotakan pegiat Solo Rumble Crew , lalu Doseless yang memainkan metallic hardcore dari Kediri, dan akhirnya ditutup di sekitar pukul 23.00 oleh Fukkyu ; sebuah band yang berada dalam jalur hatkor pokoke! dari P

Launching Party oleh Bonrodjo Records

Gambar
 Sebuah narasi event musik. Oleh Febriana. Hari Minggu, 12 Maret 2023 bertempat di Lafolla Resto & Bar , Bonrodjo Records Official kembali menginisiasi sebuah gigs .  Acara ini dimaksudkan untuk meluncurkan album terbaru dari dua band lintas genre; Frontline Soldiers dan Lamphor di bawah naungan Bonrodjo Records .  Diawali dengan keresahan atas minimnya literasi dan dokumentasi terutama dalam dunia skena musik di Solo , Bonrodjo Records malam itu tidak hanya menampilkan gigs permusikan, namun juga bedah dua karya rilisan album dari dua band lintas genre sekaligus lintas skena. Bonrodjo records yang merupakan sebuah records nirlaba, dengan semangat dari skena untuk skena, kiranya akan terus mendukung skena yang semakin bermunculan kembali di kota Solo. Dalam bedah dua karya yang dipandu dengan luwes oleh kak Gusur ini, menampilkan frontman dari kedua musisi band yang albumnya baru saja dirilis, Wishnu dari Lamphor dan Bagas dari Frontline Soldiers .  Dalam sedikit penjelasan

Tribute to Terry Hall

Gambar
 Sebuah narasi event musik Oleh Febriana Adalah Terry Hall, seorang vokalis band The Specials, yang andil berperan besar dalam membentuk musik di Inggris. Dengan kepekaan politis dan kecerdasannya, Terry Hall yang meninggal di usia 63 tahun pada tanggal 18 Desember 2022 yang lalu, selalu berhasil membuat aksi panggungnya menegangkan. The Specials sendiri adalah sebuah grup musik multirasial Inggris. Terbentuk di tahun 1977 di kota Coventry, Inggris, yang konsisten menyuarakan kegelisahan sosial politis di kala kepemimpinan sang wanita besi, Margaret Thatcher.  Beberapa penampilan band the Specials yang fenomenal kiranya akan merubah pandangan hidup seseorang, terutama di kala Thatcher berkuasa. Seperti pada gigs di bulan Juli tahun 1981. Kala itu para skinhead yang kiranya pro dengan nilai-nilai Nazi, mulai mengolok-olok dengan menghormat cara Hitler (Sieg Heil) tepat saat refrain lagu "Why?" yang menceritakan tentang pengalaman pahit gitaris the Special kelahiran Jamaika, Ly

"Gembel Tour", Sebuah Gigs Underground

Gambar
  Sebuah narasi event musik. Oleh Febriana Widyat Sari Solo - Minggu, 19 Februari 2023.  Kepulan asap rokok merayap memenuhi ruang sempit berukuran 4x4 meter yang dilengkapi dengan penyejuk udara. Sebuah ruang, bagian dari Resto & Bar bernama Lafolla . Berlokasi di kota Solo, Jawa Tengah, Indonesia Raya. Saksi dari beberapa gigs underground yang pernah dihelat di sini. Sayup-sayup terdengar suara tanpa raga berteriak, "Hey, ini ruangan ber-AC, Bung!" Tak berpendengar.  Jika dikira-kira, jumlah asap itu berbanding lurus dengan jumlah jiwa-jiwa yang memadati ruangan itu. Orang-orang saling bersepakat tanpa perjanjian itu, menghadap ke arah stage berukuran cukup untuk 4 hingga 5 personil sebuah band musik.  "Yusuf lahir besar di gubuk bambu Hidup cukup santai tidur di teras tetangga, aha Yusuf telan trihek, tenggak lapennya Pancing keributan untuk sebuah pepaya, aha Ooo Si gentho kates Mencari nama Si gentho kates Ooo Si gentho kates Mencari nama Si gentho kates ...&quo