Saling Pandang #16 ; May We All Heal from Things We don't Speak About

Minggu malam, 18 Februari 2024. Hujan cukup deras mengguyur kota Solo, Sukoharjo dan sekitarnya. Namun demikian tidak mengurangi semangat para pemuda yang tergabung dalam Darsa Kolektif dan Keliling Kabupaten untuk menjalankan program gig mereka; "Saling Pandang #16". Dan pada itu, teman-teman penampil dan pemirsa telah ramai berkumpul.


Photographed by Rohmad


Mengambil tempat di MD Studio yang terletak di Sukoharjo, Saling Pandang kali ini dikemas sebagai sebuah studio gig. MD studio, sebuah studio musik yang terletak di kawasan Sukoharjo, berada di lantai 2 dengan ukuran sekitar 10x10m, dan malam itu bukan pertama kalinya sebuah studio gig diadakan di sana.


Photographed by Rohmad 

Terpampang beberapa lembar kertas berukuran tak sama yang diantaranya berisikan tulisan Darsa Kolektif; "May we all heal from things we don't speak about" dengan background berwarna hitam dan "At least you know how to support and keep the scene healthy and clean. Love you!" dengan background berwarna putih. Selain itu beredar juga booklet mini mengenai band-band pengisi acara.  Menarik juga dalam pemandangan gigs kekinian, pertanda kemajuan zaman.

Sekitar pukul 19:53 gig terlihat akan dimulai. Ticketing sudah dibuka,  beberapa teman sibuk mempersiapkan titik kumpul.


Ruxun Keos 
(Photographed by Rohmad)

19:59 MC memulai dengan warming up, band line up pertama adalah 'Ruxun Keos' (HC/Punk) dari Karanganyar yang telah siap perform. Pada sekitar 20:06 terdengar opening track, sebuah panggilan kepada audience untuk segera masuk venue. Pada lagu pertama audience bertambah ramai, hingga lagu 4 yang selesai sekitar pukul 20:16. Di tengah perform mereka, audience telah terlihat memanas dengan berpogo di ruangan yg sempit, gelap dan gerah. 'Ruxun Keos' dalam first show mereka malam itu menyelesaikan 4 track dengan kilat dan padat sesuai dengan 'pakem' HC Punk. 

MC melanjutkan tugas, Libres! (HC/Punk) dari Sukoharjo mulai bersiap. Audience semakin banyak, nampak venue penuh.

Libres!
(Photographed by Rohmad)

Pukul 20:24 terdengar opening track lalu lanjut lagu pertama. Beberapa audience langsung tersulut bara semangat dengan berpogo. Hingga lagu ke 8, audience semakin memanas dengan bumbu sedikit orasi dari sang vokalis pada pertengahan perform. Terlihat juga audience yang mulai sing along bersama sang vokalis. Pukul 20.39, Libres! menyelesaikan perform dengan singkat dan padat.


Trackout
(Photographed by Rohmad)

MC mengantar prepare Trackout (Beatdown/HC) dari Sukoharjo. Pada sekitar pukul 20.50 Trackout memulai dengan Opening Track. Beberapa audience sudah warming up dengan violent dance lalu lanjut hingga lagu terakhir yang ke5 yang berakhir sekitar 21:07. Terdengar juga sedikit orasi dari vokalis di tengah perform, dan terlihat pada lagu ke4, ada featuring dari beberapa vokalis.


The Suse
(Photographed by Rohmad)

MC kemudian mempersilahkan prepare The Suse (HC Punk) dari Sukoharjo. Sekitar pukul 21:17, terdengar lagu pertama yang mereka mainkan. Audience nampak semakin berkumpul, bahkan di beberapa mulai sing along. Hingga 7 lagu, the Suse bermain dengan kilat, padat dan singkat, semakin menyulut audience memanas di tengah situasi yang telah membara oleh hawa panas tubuh dari semua yang memenuhi venue nan mungil. Pada penampilan lagu ke4 sedikit istimewa karena ada guest voxal dari formasi The Suse terdahulu. Dan sekitar pukul 21:34 The Suse selesai dan audience menghambur keluar dari ruang venue melepas hawa panas dari dalam badan masing-masing.   


H.O.R
(Photographed by Rohmad)

Selanjutnya sekitar 21:45 Horrible Organized Rats disingkat H.O.R (HC/Punk) dari Sukoharjo dan sekitarnya mulai tampil dengan lagu pertama. Automatically,  audience kembali ke dalam studio hingga ruang tampil lumayan padat sesak, mengiringi perform H.O.R dengan pogo dan sing along, hingga lagu ke6. Ada dua kali trouble pada mic but not a big deal, show went on. Pada lagu ke5, mereka cover lagu dari The Germs berjudul 'We Must Bleed' yang kira-kira menceritakan tentang rasa sakit secara fisik, mental dan emosional. Walau bagaimana, semoga rasa sakit segera sembuh ya, seperti yang tertulis di depan pintu masuk; may we all heal from the things we don't talk about. Segera setelah lagu terakhir selesai mereka bawakan yaitu pukul 21:58, audience terlihat bergiliran keluar ruang lagi untuk sekedar mencari udara segar. 


GLU
(Photographed by Rohmad)

Next line up ada GLU (HC Punk) dari Sukoharjo. Started pukul 22:07 dengan Opening Track, lalu ada kesalahan teknis antar member band sehingga diulang lagi, kemudian terdengar opening dari vokalis, lalu lanjut lagu 1 yang langsung menyulut audience memanas untuk berpogo di ruangan sempit, pengap dan gelap, karena lampu dimatikan. Hingga lagu ke4 yang berakhir pada 22:20 audience baru keluar lagi dari ruang tampil. 


Dosed Youth 
(Photographed by Rohmad)

Di urutan terakhir performer malam itu adalah Dosed Youth (80s HC/Punk) dari Salatiga. Dalam rangka promo tour (No More Solution) EP melalui Criminal Youth Records, mereka memulai perform sekitar pukul 22:34. Dosed Youth didominasi oleh para member yang berambut panjang alias gondrong, dan ini nampaknya menjadi sebuah pemandangan unik tersendiri untuk sebuah band HC/Punk. Dengan opening track, lanjut lagu 1 lalu sedikit perkenalan dari vokalis, dapat diketahui bahwa malam itu adalah pertama kalinya Dosed Youth perform di Solo Raya. Disusul lagu ke2 dan 3, audience nampak bertambah ramai. Pada lagu ke4 mereka membawakan cover dari The Partisans 'I dont Give Fuck' yang merupakan bentuk perlawanan atas kehidupan sosial yang ada pada era The Partisans membuat lagu tersebut, dan mungkin masih relate juga dengan kondisi sosial terkini. Menampilkan 6 lagu malam itu dan mengakhiri penampilan mereka sekaligus gig, Dosed Youth tampil cukup all out. Segera setelah gig usai, semua menghambur kelua, cooling down raga yang tersulut-sulut bara berulang-ulang malam itu, namun dengan jiwa penuh untuk bekal berkarya di masa depan. 


Selamat dan semoga kita sembuh dari hal-hal yang tidak kita bicarakan!! Sampai jumpa di gig selanjutnya!


(Feedback Zine, 24 Februari 2024)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persistance 2023; Pesta Perayaan dari Rakyat untuk Rakyat

Hit and Burn Records, Sebuah Label Rekaman Permusikan Arus Pinggir di Kota Solo

Perayaan Rutinan Berjudul Party Program #30