Perayaan Rutinan Berjudul Party Program #30

Sabtu, 9 Desember 2023. Cuaca petang cukup cerah. Secerah hati dan pikiran para muda-mudi harapan diri sendiri yang saling berjumpa pada perayaan di Lafolla, Solo, hari itu. 


Photographed by Jaddah Bakar


Dengan 8 penampil; Gerbang Singa, Sluuurrpp, Be'es, Sisi Rapuh, Feverish, Dissident, Glomt dan Critical Issue, gig yang dihelat oleh Solo Rumble Crew malam itu dihadiri oleh saudara-saudari dari banyak daerah seluruh Nusantara, seperti beberapa daerah di Jawa Tengah sendiri, Jawa Timur, Makassar, Palembang, dan bahkan ada seorang pengunjung dari negara tetangga dekat yaitu Malaysia.


Gerbang Singa 
(Photographed by Jaddah Bakar)

Yak! Akhirnya setelah menanti selama kurang lebih satu jam setengah dari jam 7 malam, gig pun dibuka dengan sebuah band dari Solo; Gerbang Singa yang merupakan satu bagian dari Solo Rumble Crew sendiri. Memainkan hardcore berat alias heavy hardcore, mereka memulai perform sekitar pukul 20:20 dengan lightning merah membara. Pada beberapa lagu sesekali terlihat pemandangan violent dancing, juga terdengar pula sing along dari para audience yang semakin lama semakin turut meramaikan area stage yang rata selantai, membuat performer dan audience bisa bersama melantai. Pada lagu kesekian, sang vokalis yang pernah menamatkan pendidikan jurusan sejarah, berkisah tentang kekerasan sekitar tahun 1948 yang dilakukan oleh yang disebutnya sebagai 'zionis'. Secara umum, adalah sebuah reminder untuk menentang segala bentuk kekerasan yang dilakukan manusia terhadap manusia lainnya. Gerbang Singa menutup dengan 1 lagu yg diawali dengan gebukan drum yang cukup nge beat, dan berakhir pada sekitar 20:45.


Sluuurrpp
(Photographed by Jaddah Bakar)

Penampil kedua malam itu adalah Sluuurrpp. Trio dari Makassar ini masing-masing memperkuat band mereka dengan seorang gitaris, drummer dan seorang vokalis. Memulai perform sekitar pukul 20:57. Trio ini baru bertemu di kota Solo, menurut cerita dari salah seorang panitia gig. Karena itulah, maka waktu luang yang ada sebelum gig dimulai, mereka manfaatkan untuk rehearsal sekaligus check sound on the spot. Terdengar memainkan trash core dan sesekali hc punk, band ini telah ambil bagian dalam memanaskan arena gig malam itu, dan menutup tampilannya pada pukul 21:07.


Be'es 
(Photographed by Jaddah Bakar)

Selanjutnya ada Be'es, yang lebih awal dari rundown yang telah beredar sebelumnya. Band pengusung hc punk dari kota Sragen, Jawa Tengah ini memulai aksinya sekitar 21:20. Beberapa lagu, mereka bawakan dengan cepat kilat namun para pecintanya setia ramai berdansa dan sing along dari awal hingga akhir performnya. Band yang terbentuk tahun 2011 ini baru saja mengeluarkan EP berjudul 'Catch Them' berisi 7 komposisi termasuk intro. Be'es memulai setiap lagu yang dibawakan dengan sebuah orasi pendek dari sang vokalis yang cukup terlihat ngos-ngosan di setiap akhir lagu. Namun hal itu tidak mengurangi sedikit pun antusiasme personil band maupun kawan-kawan yang mengiringi tampilan dengan tetap sing along dan dancing, apalagi di satu nomor cover dari Bad Brains berjudul Attitude. Pada sekitar 21:36, Be'es selesai perform.


Kemudian... gig terjeda cukup lama.. Sementara itu ketika ke luar ruang arena gig, orang-orang nampak hampir memenuhi outdoor venue malam itu.


Sisi Rapuh 
(Photographed by Jaddah Bakar)

Lalu, gig dimulai kembali. MC mengantar Sisi Rapuh sebagai penampil selanjutnya. Sisi Rapuh dari Salatiga ini menyiapkan 7 song list untuk dimainkan malam itu. Memulai aksi sekitar pukul 22:03 dengan  sampling kemudian disusul lagu lainnya dengan sang vokalis yang sedikit berorasi pada setiap awal lagu yang dibawakan. Pada tampilan band pengusung warna musik grind core ini, audience hikmat memperhatikan sambil sesekali memanggut-manggutkan kepala dan ikut sing along. Sekitar pukul 22:25 band ini menutup penampilannya dengan membawakan sebuah cover lagu kilat dari band Nasum berjudul Inhale/ exhale. 


Feverish 
(Photographed by Jaddah Bakar)

Band yang menyusul tampil adalah Feverish dari Solo. Dimulai dengan sampling pada sekitar pukul 22:32, dilanjutkan dengan beberapa lagu andalan mereka. Feverish yang memainkan warna hardcore kelam ini tercatat baru saja merilis sebuah single yang berjudul 'Lust' yang dirilis oleh Hit and Burn Records. Pada perform Feverish malam itu terlihat sesekali audience berolahraga violent dance, dan kemudian menutup aksi mereka malam itu sekitar pukul 22:44.


Dissident
(Photographed by Jaddah Bakar)

Next line up; Dissident. Tampil dengan 4 personil, mereka sedang menjalani tour berjudul "Menjaga Nyala Berbagi Api Central Java Tour 2023". Dari kata sang vokalis yang terdengar malam itu, perform mereka saat itu adalah tour pertama di Jawa Tengah khususnya di Solo. Baru-baru ini mereka dikabarkan merilis full album berisi 10 lagu berjudul 'Menjaga Nyala Berbagi Api' dalam bentuk CD dan kaset pita. Menebar hawa musik punk dengan beat cepat namun sedikit gelap. Sedikit terdengar d beat, namun juga sesekali crusty, band yang bisa dibilang berasal dari Lamongan/ Gresik/ Bojonegoro atau alias Jawa Timur ini memulai perfom sekitar pukul 22:54. Dengan aksi panggung sang vokalis mengenakan kaos tangan, para audience turut meramaikan tampilan mereka dengan sesekali violent dance bersama, sementara di banyak waktu lainnya audience khidmat menyimak band ini saat mereka perform. Malam itu Dissidents menutup aksi dengan sebuah lagu terakhir dengan sungguh cepat dengan iringan violent dance dari audience pada pukul 23:24.


Glomt 
(Photographed by Jaddah Bakar)

Pada urutan kesekian, band selanjutnya adalah Glomt, yang mulai memanaskan area stage sekitar pukul 23:36 dengan sampling dilanjut lagu mereka, dengan gebukan drum khas atmosferik Swedish hardcore. Band dari Kediri ini tercatat baru saja merelease EP berjudul 'Memberangus Kerak Neraka' di bawah Samstrong Records, dan sedang menginvasi Asia Tenggara dengan tour yang dimulai sejak bulan November lalu dengan titik awal kota Bojonegoro. Disusul awal Desember, titik tour selanjutnya negara tetangga Singapura lalu Malaysia dengan dua kota; Melaka dan Kuala Lumpur. Disambung kembali di negara tercinta tepatnya di kota Surabaya, baru kemudian kota Solo sebagai titik persinggahan selanjutnya. Mereka menjadwalkan penutupan tour di kota asal mereka sendiri yaitu Kediri pada tanggal 18 bulan Desember ini. Malam itu Glomt menutup aksi panggung sekitar pukul 00:00.


Critical Issues 
(Photographed by Jaddah Bakar)

Band penutup gig program pesta malam itu adalah Critical Issues yang nampaknya banyak ditunggu para audience. Band HC punk dari kota Palembang ini sedang melaksanakan tour berjudul "Cobra Hardcore Commando Zone Tour 2023". Mereka tercatat baru saja merilis debut self title EP pada Agustus 2022 lalu, berisikan 8 lagu. Mereka juga dikabarkan merilis fisik berformat cakram padat. Malam itu mereka memulai perform sekitar pukul 00:11. Sebelumnya audience terlihat mulai berkerumun mendekat stage area saat band prepare. Lalu ketika band memulai aksinya, sing along terdengar dari para audience dan dancing terlihat turut menjadi iringan perform mereka. Band yang dimotori oleh vokalis yang cukup kondang seluruh jagad permusikan arus pinggir yang kerap disapa dengan nama Rian Pelor ini, menjalani jadwal ke 6 dari 12 jadwal tour. Mengawali setiap lagu dengan sedikit orasi sang vokalis, mereka membawakan sekitar 8 lagu malam itu termasuk 'Labyrinth'. Dibersamai oleh sing along dari para audience yang telah akrab dengan lagu-lagu dari Critical Issues, akhirnya sekitar pukul 00:30 malam itu mereka selesai bertugas memanaskan gig. 


What a great night! What a great gig in the sky! Selamat dan sukses kepada semua penampil!


See you when we see you!


(Feedback Zine, Desember 2023)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persistance 2023; Pesta Perayaan dari Rakyat untuk Rakyat

Hit and Burn Records, Sebuah Label Rekaman Permusikan Arus Pinggir di Kota Solo