Selebrasi Seperempat Abad the Barbershop
Minggu, 24 Oktober 2023, bertempat di Banyu Mili Lounge and Karaoke Solo. Bonrodjo Records kembali mengacarakan sebuah perayaan, kali ini 25 tahun usia the Barbershop, sebuah band Oi!/punk dedengkot dari kota Solo.
The BBS (Photographed by FZ) |
Toilet Paper (Photograph by Toilet Paper) |
Acara tepat dibuka pukul 18:00 oleh band bernama Toilet Paper. Band yang berisi muda remaja harapan skena yang kiranya berusia 17/18 tahun ini, membuka event malam itu dengan warna stoner/ garage ala para moeda. Menurut tanya jawab singkat Feedback Zine dengan salah satu personil yang bernama Doa, Toilet Paper ini telah mengeluarkan dua single yang berjudul 'Tricky Mind' dan 'Boedi'.
Cukup mengesankan bukan? karena band muda ini tidak hanya usia para personilnya yang muda, melainkan juga usia band nya sendiri yang lurus berbanding, terbentuk baru 27 Mei 2023 lalu, dan telah membuat karya 2 single. Band beranggotakan 5 pemuda; Yonathan pada drum, Gangsa dan Doa sebagai pemetik gitar, Hezz pada bass, dan Nanda pada vocal ini, menutup tampilannya pada sekitar pukul 18:45
MTAD (Photographed by FZ) |
MC; kakak Ucil mulai mengantarkan lineup selanjutnya yaitu MTAD yang merupakan band dari kota Solo yang cukup lawas. Band yang belum lama ini mengeluarkan full album kedua mereka yang berjudul 'Dekade Pembangkangan' ini menyebarkan atmosfir era digital berpadu dengan analog. Terciptalah nuansa industrial ala Rammstein, sekaligus mengingatkan saya kepada hardcore berpadu techno ala Atari Tenage Riot. Dipersenjatai dengan sebuah laptop yang menciptakan efek-efek, seiring mesra dengan drum, gitar, bass dan ketiga vokaler bernuansa provokatif meneriakkan perlawanan bersama api seperti dalam salah satu single hits mereka 'Bersama Api Kita Lawan'. MTAD menyelesaikan performnya pada 19:40.
Frontline Soldier (Photographed by FZ) |
MC kembali memegang kendali untuk mempersilahkan Frontline Soldier untuk mempersiapkan diri. Pada sekitar pukul 19:53, Frontline Soldier, band Oi!/ Punk dari Solo ini memulai aksi panggungnya. Beberapa lagu dibawakan dengan all out seperti biasanya. Diantaranya lagu-lagu mereka sendiri, juga sebuah lagu dari Blitz berjudul 'New Age', serta sebuah lagu dari The Barbershop yang berjudul 'Ditinggal Berkencan' sebagai persembahan hadiah ulang tahun kepada band yang merayakan hari jadinya malam itu. Frontline Soldier selesai menghangatkan stage pada sekitar pukul 20:13
Anti Regime (Photographed by FZ) |
Menghantarkan band selanjutnya ke stage, MC mempersilahkan Anti Regime untuk mempersiapkan diri. Lalu pada sekitar pukul 20:19, Anti Regime yang juga merupakan band punk dedengkot kota Solo ini mulai memanaskan stage dan sekitarnya. Dan berhasil, band punk dari Solo ini menarik bagai magnet para audience untuk ikut berdansa di depan stage, sehingga suasana menjadi semakin makin. Dalam perjalanan permusikan Anti Regime, tercatat dalam sejarah bawah tanah behawasannya mereka telah berganti personil sejak band ini terbentuk. Beberapa lagu yang dibawakan malam itu juga dibantu vokal oleh Lius 'Tendangan Badut', dan sekitar 20:36 Anti Regime selesai perform.
Tendangan Badut (Photographed by FZ) |
Line up selanjutnya yang diantarkan oleh sang MC adalah; Tendangan Badut. Band yang sudah tidak asing diantara para penganut kepercayaan street punk di Solo dan sekitarnya ini memulai tampilannya sekitar pukul 20:50. Diawali syahdu merdu duo sang vokalis; Lius dengan anak laki-lakinya (Doa) yang memainkan harmonica, disusul dengan lagu-lagu andalan Tendangan Badut. Melanjutkan panasnya panggung dari Anti Regime yang sebelumnya telah tampil, dengan para audience yang aktif sing along dan stage diving. Tendangan Badut selesai perform sekitar pukul 21:15 malam itu.
The BBS (Photographed by FZ) |
Dan, line-up selanjutnya sekaligus sebagai penutup dari gig malam itu adalah The Barbershop. Dengan formasi; Gusur pada drum, Mamik pada vokal, Imam & Novi 'Peyek' pada gitar serta Ardi 'Balong' pada bass. Sekitar pukul 21:30 setelah pemutaran video ucapan selamat ultah melalui videotron dari kawan-kawan The Barbershop.
(Photographed by FZ) |
Suasana kembali marak dengan lagu pertama yang dibawakan; 'Holiday'. Disusul lagu kedua; 'Together Forever' yang cukup nge beat, lalu selanjutnya berjudul 'Bunga Hati'. Di set list keempat mereka membawakan lagu legendaris dari Twisted Sisters berjudul 'We're not gonna Take it'. Disusul lagu selanjutnya 'Pejuang Rakel' dengan Imam sebagai vokal, dilengkapi riff-riff ala hardrock. Lalu di nomor berikutnya sebuah lagu berjudul 'One by One', sebuah cover dari Cock Sparrer, dengan vokal Mamik featuring Bagas 'Frontline Soldier'. Ngomong-ngomong, di tengah perform mereka, the Barbershop mengumumkan pergantian nama mereka dengan resmi, yang tadinya the Barbershop menjadi The BBS. Selain itu juga ada acara peniupan lilin di atas kue ulang tahun kecil nan sederhana.
(Photographed by FZ) |
Selamat hari jadi ke 25 kepada The BBS. Semoga di usia seperempat abad ini kesuksesan dan semangat untuk terus menghidupkan skena bawah tanah di Solo terus terpupuk subur. Dan semoga The BBS senantiasa dapat menjadi panutan dalam mewarnai dunia permusikan Solo dan sekitarnya bagi generasi muda mendatang. Proficiat! Lanjut lagu-lagu menyusul adalah; 'Coming Back', 'Terlalu Idih', 'Sriwedari '99' dan ditutup dengan 'Piknik'. The BBS dengan sang vokalis, Bapak Mamik yang suaranya hilang entah ke mana, akhirnya menutup perjumpaan malam itu sekitar pukul 22:10. Oiya ngomong-ngomong, dalam rangka ulang tahun the BBS ke-25, mereka juga merilis limited edition EP vinyl 7' oleh Bonrodjo Records. Silahkan mampir ke akun IG the BBS bila berminat dan hendak bertanya-tanya.
Semoga sukses untuk semuanya!
Sampai jumpa di gig selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar