Musik tak Selamanya Indah Vol.11, Ekspresi Derau dari Bawah Tanah

Minggu, 10 September 2023. Rubanah ISI Surakarta, sekali lagi dijadikan sebagai sebuah venue acara musik. Kali ini diadakan oleh sebuah sindikat bunyi-bunyian; Bengawan Noise Syndicate. Dengan lineups antara lain; Kennel dari Oslo Norwegia, Royal Spaceporn dari Denmark, juga beberapa dari Indonesia Raya yaitu HVFT, Lovepoisonoise, Prototype Noise, Rectal Grace, OTTR, ABL dan WAHN.


Kennel (Oslo, Norway)
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_


Memasuki halaman depan gedung utama ISI Surakarta yang berada di wilayah yang dulunya bernama jalan Punk Rock ini memang sedikit dingin menyumsum, karena malam yang cukup berangin seperti malam-malam sebelumnya di musim ini. Didukung dengan rimbunnya pepohonan yang menaungi halaman gedung. Sayup-sayup kencang terdengar the silent noise. Kebisingan atau yang kerap disebut sebagai "noise", berasal dari rubanah gedung. Jadi benar di salah satu bagian dari gedung itulah acara noise musik yang diberi judul "Musik tak Selamanya Indah Vol.11" diadakan. 


Rubanah ISI Solo
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_

Menuruni beberapa anak tangga yang tak banyak, tibalah pada sebuah ruang berukuran 5x5 nyaris gelap karena cahaya hanya berasal dari sebuah ruang di bagian lain. Noise tercipta dari sebuah program di dalam sebuah laptop dengan sebuah mixer di sampingnya. Noise juga rupanya tercipta dari beberapa peralatan yang ditata sedemikian rupa di atas sebuah meja. Tidak seperti gigs lainnya yang hampir selalu dipenuhi audience, malam itu hanya ada sekitar 20 orang (mungkin), audience yang termasuk para performer. Nggak sepi, nggak noise dong ya? 

WAHN
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_


Rectal Grace 
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_


Lovepoisonoise 
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_

Saat itu sekitar pukul 19:30 malam, mohon maaf lahir batin, saya datang terlambat dan melewatkan tampilan yang pastinya sungguh memukau dari Wahn, Rectal Grace dan Lovepoisonoise. Saat itu lineup keempat; Prototype Noise sedang perform dan segera mengakhiri tampilannya. 


Prototype Noise
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_


OTTR
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_

Sekitar pukul 19:43, lineup kelima; OTTR mulai mengoperasikan mixernya. Orang-orang mulai menganggukkan kepala mengikuti noise yang diperdengarkan. Sang musisi beraksi dengan tangan terampilnya di atas meja sambil mengoperasikan sebuah alat seperti remote control yang mengatur feedback, sementara seorang rekannya melilitkan lakban di sekeliling tubuh sang performer. Aksi panggungnya diakhiri dengan applause dari audience pada sekitar pukul 19:55.

OTTR 
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_


HVFT
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_

MC mengambil alih mic sebentar, persiapan performer selanjutnya. Sekitar pukul 20:00 HVFT memulai perform nya dengan sebuah beat dan berhenti, sepertinya masih check sound atau mungkin ada sedikit kesalahan teknis. Tidak apa, biasa. Baru sekitar 20:05 performer kembali beraksi dengan memutar beberapa sampling, audience yang tidak banyak mulai mendekat ke meja performer. HVFT menyelesaikan kebisingan sekitar pukul 20:19.


ABL
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_

Kemudian pada sekitar 20:21, MC yang ternyata juga musisi noise, perform dengan nama panggung ABL. Cukup mandiri menyiapkan perangkat noise nya sendiri, memukau dengan aksinya di akhir sambil mendorong meja performnya hingga hampir jatuh, pada sekitar pukul 20:32 dan disambut tepukan tangan para audience. 


Royal Spaceporn 
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_

Pada sekitar pukul 20:35, seorang musisi noise perempuan yang bernama panggung Royal Spaceporn dari Denmark siap tampil. Aksi screamonya melengkapi tampilannya. Noise is protest kiranya sebuah uangkapan tepat ketika melihat aksinya. Royal Spaceporn menyelesaikan aksinya pada sekitar pukul 20:44 dengan manis. 


Kennel
pict by Farhan Rizki Fauzi @ceking_

Line up terakhir adalah Kennel, dari Oslo, Norway. Terdiri dari dua orang personil; seorang drummer dan seorang mixer master. Dengan set yang ditata saling berhadapan, drum set dan meja mixer, duo ini memulai perform jam 20:53. I say noise is a celebration based on the perform. Pada sekitar pukul 21:09 bersamaan dengan semakin memanasnya ampli, perform selesai. 

Mari rayakan kebisingan dalam kehidupan masing-masing!

Sampai jumpa di gig selanjutnya!


(Febriana, September 2023)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persistance 2023; Pesta Perayaan dari Rakyat untuk Rakyat

Hit and Burn Records, Sebuah Label Rekaman Permusikan Arus Pinggir di Kota Solo

Perayaan Rutinan Berjudul Party Program #30