Forever Standing Underground Party

 Forever Standing Underground Party

Narasi sebuah gig oleh Febriana

Bengawan City Youth, adalah salah satu 'firm' supporter sepak bola di Solo, yang sedang merayakan hari jadinya yang keempat tahun ini. Perayaan pada hari Sabtu, tanggal 15 April 2023, yang sebelumnya masih confidential tempatnya, pada hari H diadakan di Lafolla Resto & Bar di kota Solo.

6 band yang telah terkonfirmasi turut merayakan selebrasi hari jadi pada gig underground ini adalah; Sprayer Dead, Bizzare Notes, Lastroots, Crash Head, Hantam, dan Strength Side.

Acara dimulai sekitar pukul 19.49, dibuka oleh band dari kota Solo; Bizzare Notes, yang memainkan musik emo/hardcore/metal. Diawali sampling, kemudian pada lagu kedua diisi dengan sang vokalis yang  berorasi. Sebelum band ini memainkan lagu mereka, venue nampak sepi penonton, namun begitu band mulai memperdengarkan lagu mereka, massa mulai memenuhi ruang. Violent dancing, sebuah tarian yang khas menyertai massa dalam menikmati musik hardcore, menjadi sebuah pemandangan yang cukup menarik untuk disimak malam itu.


Sekitar pukul 20.35, band kedua yang tampil adalah Lastroots. Band dari kota Solo yang mengusung Oi! Street punk ini mengawali perform mereka dengan membawakan lagu dari Sham 69; 'If the Kids are United'. Disusul lagu kedua berjudul 'Watch Your Back' dari Cock Sparrer versi speedy. Disusul lagu selanjutnya 'Because You're Young'. Estafet kemudian menyanyikan single mereka sendiri, disusul 'Blitzkrieg Bop', dan akhirnya ditutup dengan persembahan mereka dengan mengajak massa untuk sing along bersama, sebuah lagu antheme Persis Solo.


Band ketiga yang tampil sekitar pukul 21.03, adalah Sprayer Dead, sebuah band pengusung hardcore dari Sukoharjo. Band yang dikabarkan telah selesai melakukan tour mereka berjudul Daily Ritual ini, dengan formasi berempat yang kompak, memperdengarkan sampling sebagai opening, dengan gaya hiphop. Penampilan sekitar dua puluh menit dari band ini cukup membuat panel dinding venue bertahan hingga titik penghabisan. Violent dance tak terhindarkan, karena memang dance ini sedang marak dikampanyekan di banyak gigs underground. MC pun turut mengingatkan untuk senantiasa saling menjaga satu sama lain. Dihimbau untuk tidak sampai mengganggu kawan sesama penikmat musik lainnya. Namun demikian, akhirnya panel ruanganlah yang tidak kuasa menahan semangat kawan-kawan violent dancer yang sungguh membara.


Band keempat yang memulai perform mereka sekitar pukul 21.30 adalah Crashead. Pengusung musik hardcore dari kota Solo ini dikabarkan telah mengeluarkan album terbaru mereka berjudul Struggle. Dengan penampilan mereka selama sekitar tiga puluh menit, membuat moshpit cukup ramai dengan massa penikmat musiknya. Beat dari musik yang dimainkan band ini mampu menularkan semangat menggelora untuk massa senantiasa menggerakkan tubuh mereka melalui tarian yang dinamakan violent dance.


Hantam adalah band kelima yang tampil di gig selebrasi ini. Band ini tampil sekitar pukul 22.16 hingga sekitar pukul 22.31. Dengan diawali opening sampling, band yang memainkan lantunan beatdown ini, mewarnai musik mereka dengan style hiphop. Sebuah topeng ski dipilih sang vokalis dalam menghayati perform Hantam. Selain itu, aksi panggung dengan lampu yang dimatikan, turut mendukung suasana menjadi cukup dramatis. Seperti kata seorang penulis Brian J. Kochan, hardcore beatdown ini mengesankan akan kesakralan kehidupan keras kelas pekerja di tengah hingar bingar kota-kota besar di Amerika, pada kemunculannya era '90an, begitulah kira-kira.


Pada penghujung gig underground ini, Strengthside memulai perform pada pukul 22.39. Beberapa lagu yang dibawakan berhasil mengajak massa sing along bersama. Diantaranya lagu 'We're Coming Back', kemudian lagu andalan mereka sendiri yang juga merupakan football supporters theme. Mereka juga mengcover 'England Belongs to Me' dengan mengganti sedikit reffnya menjadi 'Solo Belongs to Me'. Sebagai lagu penutup sekaligus penanda gig underground selebrasi ini tuntas, Strengthside membawakan lagu 'Satu Jiwa'.


Selamat hari jadi Bengawan City Youth. Semoga gig underground ini membahagiakan segala pihak. Sampai jumpa di gig selanjutnya!


Foto-foto oleh Rohmad dan Arjuno Leksono.


by A. Leksono

by Rohmad

by A. Leksono

by A. Leksono

by Rohmad

by Rohmad


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persistance 2023; Pesta Perayaan dari Rakyat untuk Rakyat

Hit and Burn Records, Sebuah Label Rekaman Permusikan Arus Pinggir di Kota Solo

Perayaan Rutinan Berjudul Party Program #30